Bajra Sandhi
Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Propinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon.
Keseluruhan data daerah monumen berbentuk segi empat bujur sangkar dengan penerapan konsepsi Tri Mandala :
1. Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang paling ditengah
2. Sebagai Madya Mandala adalah pelataran yang mengitari Utama Mandala
3. Sebagai Nista Mandala adalah pelataran yang paling luar yang mengitari Madya Mandala
Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai :
• Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling monumen. Para pengunjung bisa melihat panorama Denpasar dari tempat ini. Pada saat cuaca cerah sehingga pemandangan Denpasar terlihat jelas. Untuk mencapai tempat ini harus melewati tangga melingkat yang lumayan tinggi.
• Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat diorama yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua) ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Dioramanya mirip dengan yang ada di Monas, Jakarta. Tapi yang di sini hanya menampilkan perjuangan rakyat Bali. Mulai zaman kerajaan, masuknya Hindu, Majapahit, penjajahan, perang kemerdekaan, hingga saat ini.
Di bagian luar sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati suasana sekeliling.
• Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.
Keseluruhan data daerah monumen berbentuk segi empat bujur sangkar dengan penerapan konsepsi Tri Mandala :
1. Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang paling ditengah
2. Sebagai Madya Mandala adalah pelataran yang mengitari Utama Mandala
3. Sebagai Nista Mandala adalah pelataran yang paling luar yang mengitari Madya Mandala
Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai :
• Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling monumen. Para pengunjung bisa melihat panorama Denpasar dari tempat ini. Pada saat cuaca cerah sehingga pemandangan Denpasar terlihat jelas. Untuk mencapai tempat ini harus melewati tangga melingkat yang lumayan tinggi.
• Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat diorama yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua) ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Dioramanya mirip dengan yang ada di Monas, Jakarta. Tapi yang di sini hanya menampilkan perjuangan rakyat Bali. Mulai zaman kerajaan, masuknya Hindu, Majapahit, penjajahan, perang kemerdekaan, hingga saat ini.
Di bagian luar sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati suasana sekeliling.
• Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.
0 komentar:
Blog Archive
-
▼
2011
(77)
-
▼
Agustus
(77)
- Puputan Margarana
- Pantai Sanur
- Bajra Sandhi
- Tanah Lot
- Pura Ulun Danu
- Pura Taman Ayun
- Pura Batukaru
- Monument margarana
- Danau Beratan
- Kebun raya bedugul
- Alas Kedaton
- Pura Taman Sari
- Pantai Kusamba
- Nusa penida
- Museum Nyoman Gunarsa
- Monumen Puputan Klungkung
- Kertagosa
- Goa Jepang
- Kamasan
- Desa Tenganan
- Telaga Waja
- Telaga Waja
- Taman Ujung Sukasada
- Taman Tirta Gangga
- Puri Agung Karangasem
- Pura Besakih
- Tulamben
- Candidasa
- Padangbai
- Desa Putung
- Amed
- TNBB
- Pura Perancak
- Pantai Medewi
- Pantai Candikusuma
- Pantai Baluk Rening
- Ubud
- Tirta Empul
- Tegalalang
- Taman Gajah Taro
- Pura Penataran Sasih
- Pura Gunung Kawi
- Pura goa Gajah
- Pasar seni Sukawati
- Desa Batu Bulan
- Desa Celuk
- Pura Pulaki
- Pura Ponjok Batu
- Pulau Menjangan
- Lovina
- Danau Buyan dan Tamblingan
- Air Terjun Singsing
- Air Terjun Gitgit
- Air Sanih
- Air panas banjar
- Toya Bungkah
- Gunung dan Danau Batur-Kintamani
- Desa Trunyan
- Air Terjun Dusun Kuning
- Tanjung Benoa
- Sangeh
- Pura Luhur Uluwatu
- Pura Taman Ayun
- Petitenget
- Pantai Suluban
- Pantai seminyak
- Pantai Nyang-Nyang
- Selain pantai Kuta, pantai Legian adalah pantai ...
- Pantai Labuan Sait
- Pantai Kuta
- Pantai Kedonganan
- Pantai Jimbaran
- Pantai Canggu
- Nusa Dua
- Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park
- Desa Petang
- Ayung Rafting
-
▼
Agustus
(77)