Puputan Margarana

Sabtu, 20 Agustus 2011 // by bali paradise island // Label: // 0 komentar



Pada waktu staf MBO berada di desa Marga, I Gusti Ngurah Rai memerintahkan pasukannya untuk merebut senjata polisi NICA yang ada di Kota Tabanan. Perintah itu dilaksanakan pada 18 November 1946 (malam hari) dan berhasil baik. Beberapa pucuk senjata beserta pelurunya dapat direbut dan seorang komandan polisi NICA ikut menggabungkan diri kepada pasukan Ngurah Rai. Setelah itu pasukan segera kembali ke Desa Marga. Pada 20 November 1946 sejak pagi-pagi buta tentara Belanda mulai nengadakan pengurungan terhadap Desa Marga. Kurang lebih pukul 10.00 pagi mulailah terjadi tembak-menembak antara pasukan Nica dengan pasukan Ngurah Rai. Pada pertempuran yang seru itu pasukan bagian depan Belanda banyak yang mati tertembak. Oleh karena itu, Belanda segera mendatangkan bantuan dari semua tentaranya yang berada di Bali ditambah pesawat pengebom yang didatangkan dari Makassar. Di dalam pertempuran yang sengit itu semua anggota pasukan Ngurah Rai bertekad tidak akan mundur sampai titik darah penghabisan. Di sinilah pasukan Ngurah Rai mengadakan "Puputan" atau perang habis-habisan di desa margarana sehingga pasukan yang berjumlah 96 orang itu semuanya gugur, termasuk Ngurah Rai sendiri. Sebaliknya, di pihak Belanda ada lebih kurang 400 orang yang tewas. Untuk mengenang peristiwa tersebut pada tanggal 20 november 1946 di kenal dengan perang puputan margarana, dan kini pada bekas arena pertempuran itu didirikan Tugu Pahlawan Taman Pujaan Bangsa.

Pantai Sanur

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar

Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar.
Pantai Sanur terutama adalah lokasi untuk berselancar (surfing). Terutama ombak pantai Sanur sudah termasyhur di antara para wisatawan mancanegara. Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian.
Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.
Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.
Sepanjang pantai Bali ini menjadi tempat yang pas untuk melihat matahari terbit. Apalagi sekarang sudah dibangun semacam sanderan yang berisi pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan tempat duduk-duduk menunggu matahari terbit. Selain itu, ombak di pantai ini relatif lebih tenang sehingga sangat cocok untuk ajang rekreasi pantai anak-anak dan tidak berbahaya.
Selain itu, pengunjung bisa melihat matahari terbit dengan berenang di pantai. Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung, pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati jagung bakar ataupun lumpia yang banyak dijajakan pedagang kaki lima.
Sepanjang tempat wisata pantai Bali ini sekarang sudah dilengkapi dengan penunjang wisata berupa hotel, restoran ataupun kafe-kafe kecil serta art shop. Salah satu hotel tertua di Bali dibangun di pantai ini. Hotel ini bernama Ina Grand Bali Beach yang terletak persis di tepi pantai. Selain itu, sepanjang garis pantai juga dibangun semacam area pejalan kaki yang seringkali digunakan sebagai jalur jogging oleh wisatawan ataupun masyarakat lokal. Jalur ini terbentang ke arah selatan melewati pantai Shindu, pantai Karang hingga Semawang sehingga wisatawan bisa berolahraga sekaligus menikmati pemandangan pantai di pagi hari.


Bajra Sandhi

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar


 Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Propinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon.
Keseluruhan data daerah monumen berbentuk segi empat bujur sangkar dengan penerapan konsepsi Tri Mandala :
1.    Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang paling ditengah
2.    Sebagai Madya Mandala adalah pelataran yang mengitari Utama Mandala
3.    Sebagai Nista Mandala adalah pelataran yang paling luar yang mengitari Madya Mandala
Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai :
•    Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling monumen. Para pengunjung bisa melihat panorama Denpasar dari tempat ini. Pada saat cuaca cerah sehingga pemandangan Denpasar terlihat jelas. Untuk mencapai tempat ini harus melewati tangga melingkat yang lumayan tinggi.
•    Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat diorama yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua) ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Dioramanya mirip dengan yang ada di Monas, Jakarta. Tapi yang di sini hanya menampilkan perjuangan rakyat Bali. Mulai zaman kerajaan, masuknya Hindu, Majapahit, penjajahan, perang kemerdekaan, hingga saat ini.
Di bagian luar sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati suasana sekeliling.
•    Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.

Tanah Lot

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar



Tanah Lot  adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. byek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.

Pura Ulun Danu

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar




Pura Ulun Danu Beratan terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Jaraknya dari kota Denpasar sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Denpasar – Singaraja. Pura tersebut berada di tepi danau Beratan, namanya diambil dari danau di atas nama Pura tersebut didirikan yaitu Danu Beratan.
Kilasan sejarah Pura Ulun Danu Beratan dapat diketahui berdasarkan data arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad Mengwi.
Data Arkeologi. Di depan halaman sebelah kiri dari pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di atas Babaturan (teras). Bisa diperkirakan bahwa lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan terdiri, telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman megalitik.
Data Dalam Babad Mengwi. Lontar Babad Mengwi secara tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan Pura Taman Ayun. Dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian Pura Taman Ayun yang upacaranya dilaksanakan pada hari Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 (1634 M). Berdasarka uraian dalam lontar Babad Mengwi tersebut dapat diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu digelari oleh rakyatnya " I Gusti Agung Sakti".
Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu:
Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan Pura Dalem Purwa berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri Murti, guna memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alam semesta.

Pura Taman Ayun

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar

Pura Taman Ayun dalam bahasa Bali kuno artinya "Kuil di tengah taman yang indah". Kompleks pura ini merupakan satu-satunya kompleks pura Bali yang masih memiliki ciri khas atap bertingkat-tingkat yang hanya dapat ditemui di struktur bangunan kuno Bali, yang disebut Atap Meru. Pura ini dibangun pada abad ke-16 oleh Raja Mengwi (kini daerah dimana Pura Taman Ayun terletak masih bernama Mengwi), sebagai kuil pemujaan bagi para dewa agama Hindu Bali. Pura ini termasuk Situs Warisan Budaya yang termasuk di daftar UNESCO.

Pura Batukaru

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar



PURA Luhur Batukaru adalah pura sebagai tempat memuja Tuhan sebagai Dewa Mega Dewa. Karena fungsinya untuk memuja Tuhan sebagai Dewa yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dengan memfungsikan air secara benar, maka di Pura Luhur Batukaru ini disebut sebagai pemujaan Tuhan sebagai Ratu Hyang Tumuwuh arti sebutan Tuhan itu adalah Tuhan sebagai yang menumbuhkan.

Pura Luhur Batukaru terletak di desa Wongaya Gede, kecamatan Penebel, kabupaten Tabanan. Lokasi pura ini terletak di bagian barat Pulau Bali di lereng selatan Gunung Batukaru. Kemungkinan besar nama pura ini diambil dari nama Gunung Batukaru ini. Bagi mereka yang ingin sembahyang ke Pura Luhur Batukaru sangat diharapkan terlebih dahulu sembahyang di Pura Jero Taksu. Pura Jero Taksu ini memang letaknya agak jauh dari Pura Luhur Batukaru.
Tujuan persembahyangan di Pura Jero Taksu itu adalah sebagai permakluman agar sembahyang di Pura Luhur Batukaru mendapat sukses. Pura Taksu ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Pura Luhur Batukaru. Setelah itu barulah menuju pancuran yang letaknya di bagian tenggara dari pura utama namun tetap berada dalam areal Pura Luhur Batukaru.
Air pancuran ini adalah untuk menyucikan diri dengan jalan berkumur, cuci muka dan cuci kaki di pancuran tersebut terus dilanjutkan sembahyang di Pelinggih Pura Pancuran tersebut sebagai tanda penyucian sakala dan niskala atau lahir batin sebagai syarat utama agar pemujaan dapat dilakukan dengan kesucian jasmani dan rohani.
Pura Luhur Batukaru ini juga termasuk Pura Sad Kahyangan yang disebut dalam Lontar Kusuma Dewa. Pura Luhur Batukaru sudah ada pada abad ke-11 Masehi. Sezaman dengan Pura Besakih, Pura Lempuyang Luhur, Pura Guwa Lawah, Pura Luhur Uluwatu, dan Pura Pusering Jagat. Sebagai penggagas berdirinya Sad Kahyangan adalah Mpu Kuturan.
Banyak pandangan para ahli bahwa Mpu Kuturan mendirikan jagat untuk memotivasi umat menjaga keseimbangan eksistensi Sad Kerti yaitu Atma Kerti, Samudra Kerti, Wana Kerti, Danu Kerti, Jagat Kerti dan Jana Kerti. Pura Luhur Batukaru kemungkinan sebelumnya sudah dijadikan tempat pemujaan dan tempat bertapa sebagai media Atma Kerti oleh tokoh-tokoh spiritual di daerah Tabanan dan Bali pada umumnya. Pandangan tersebut didasarkan pada adanya penemuan sumber-sumber air dan dengan berbagai jenis arca Pancuran. Dari adanya sumber-sumber mata air ini dapat disimpulkan bahwa daerah ini pernah dijadikan tempat untuk bertapa bagi para Wanaprastin untuk menguatkan hidupnya menjaga Sad Kerti tersebut.
Setelah pendirian Pura Luhur Batukaru pada abad ke-11 tersebut kita tidak mendapat keterangan dengan jelas bagaimana keberadaan pura tersebut. Baru pada tahun 1605 Masehi ada keterangan dari kitab Babad Buleleng. Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa Pura Luhur Batukaru pada tahun tersebut di atas dirusak oleh Raja Buleleng yang bernama Ki Gusti Ngurah Panji Sakti.
Dalam kitab babad tersebut diceritakan bahwa Kerajaan Buleleng sudah sangat aman tidak ada lagi musuh yang berani menyerangnya. Sang Raja ingin memperluas kerajaan lalu mengadakan perluasan ke Tabanan. Raja Ki Gusti Ngurah Panji Sakti dalam perjalanan bertemu dengan daerah Batukaru yang merupakan daerah Kerajaan Tabanan. Ki Gusti Ngurah Panji Sakti bersama prajuritnya lalu merusak Pura Luhur Batukaru. Pura tersebut diobrak-abriknya.
Di luar perhitungan Ki Panji Sakti tiba-tiba datang tawon banyak sekali galak menyengat entah dari mana asalnya. Ki Panji Sakti beserta prajuritnya diserang habis-habisan oleh tawon yang galak dan berbisa itu. Ki Panji Sakti lari terbirit-birit dan mundur teratur dan membatalkan niatnya untuk menyerang kerajaan Tabanan. Karena pura tersebut dirusak oleh Ki Panji Sakti maka bangunan pelinggih rusak total. Tinggal onggokan berupa puing-puing saja.
Baru pada tahun 1959 Pura Luhur Batukaru mendapat perbaikan sehingga bentuknya seperti sekarang ini. Pada tahun 1977 secara bertahap barulah ada perhatian dari pemerintah daerah berupa bantuan. Sampai sekarang Pura Luhur Batukaru sudah semakin baik keadaannya.

Monument margarana

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar


Monument Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana berlokasi di desa Marga. Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, berjarak lebih kurang 25 km dari Kota Denpasar kea rah barat laut. Didepan inilah terjadi peristiwa bersejarah “Puputan Margarana”. Monumen ini seluas sembilan hektar, terbagi menjadi tiga bagian mengikiti konsep Tri Mandala yakni hulu, tengah dan hilir sebagai berikut.
1.   Dibagian hulu ( utara ) dengan luas areal empat hektar, merupakan komplek bangunan suci yang disebut Taman Pujaan   Bangsa, terdiri atas bangunan – bangunan sebagai berikut :
- Candi Pahlawan Margarana ; berdiri megah setinggi 17 meter, disini terpahat secara berangkai isi surat Jawaban I Gusti            Ngurah Rai ( Pemimpin Dewan Pejuang Bali ) kepada Overste Termeulen ( Belanda ), yang  menggambarkan                kebesaran jiwa perjuangan dan patriotisme bangsa Indonesia umumnyta dan masyarakat Bali khususnya.
- Pelataran Upacara ; diapit oleh dub alai peristirahatan ( dibagian timur dan barat )
- Patung Panca Bakti ; terletak dibagian selatan  pelataran upacara, setelah pinti gerbang masuk, menggambarkan               persatuan dan kesatuan seluruh rakyat dalam perjuangan kemerdekaan.
- Taman Bahagia ; terletak disebelah utara dan Timur Laut Candi Pahlawan Margarana, yang terdiri dari 1372 nisan atau             tugu pahlawan yang menunjukkan jumlah pejuang yang gugur di medan laga selama revolusi fisik di Bali, sebagai             pahlawan perang kemerdekaan RI, termasuk sebuah nisan untuk pahlawan tidak dikenal.
- Gedung Sejarah ; terletak di sebalah Timur Candi Pahlawan Margarana, sebagai tempat penyimpanan benda – benda  sejarah perjuangan.
- Taman Suci ; berlokasi disebelah selatan gedung sejarah, merupakan tempat penyucian diri bagi para pengunjung yang  hendak melaksanakan perziarahan/kebaktian.
2.   Di bagian tengah atau di sebelah Selatan Taman Pujaan Bangsa dengan luas areal satu hektar, disebut Taman Seni Budaya, terdiri   atas bangunan : wantilan, warung kopi dan rencana akan dibangun took souvenir.
3.  Dibagian Hilir ( Selatan ) dengan luas empat hektar, disebut Taman Karya Alam, dan disini direncanakan akan dibangun Bumi     Perkemahan Remaja.

Danau Beratan

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar



Danau Beratan yang terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau yang terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Tamblingan dan Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di dalam sebuah kaldera besar, Danau Beratan terbilang cukup istimewa.

Berada di jalur jalan propinsi yang menghubungkan Denpasar - Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Beratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai.

Di tengah danau terdapat sebuah Pura yaitu Pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.


Kebun raya bedugul

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar



Kebun Raya ini merupakan cabang dari kebun raya Bogor, dibangun pada tahun 1959 sebagai tempat penelitian flora pegunungan Indonesia Timur. Mempunyai kurang lebih 600 jenis anggrek dan 668 jenis tumbuhan lokal dan import. Dan kemaren sempet ada Bunga Bangkai Raksasa seperti yang di Bengkulu itu. Semua tanaman dikelompokkan dan ditata dengan apik, diselingi dengan tanaman hias dan bunga-bunga indah membuat pemandangan disini tidak hanya sekedar indah. Di dalamnya kamu akan menjumpai 3 pura, herbarium, cafetaria, pavillion kecil untuk duduk serta kamar kecil yang bersih. Segala hal yang kamu perlukan untuk piknik.
Gue kalo ke sini biasanya banyakan dan kalo pas lagi konslet langsung beli bola dan main deh di dalem. Ada lapangan bola kok.
Kebun Raya ini dibuka setiap hari, tapi untuk masuk kamu diwajibkan (kalo nggak bisa dibilang diharuskan) membeli tiket dan di loket kamu bisa mempelajari peta jalan2 setapak di dalam kebun. Terdapat jalan setapak sepanjang 8 km yang asik untuk di jelajahi.

Alas Kedaton

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar



Alas Kedaton terletak di desa Kukuh Kecamatan Marga + 4 km dari kota Tabanan. Pura ini mempunyai dua keunikan yang sangat menarik. Pertama memiliki empat pintu masuk ke dalam Pura yaitu dari barat yang merupakan pintu masuk utama yang lainnya dari Utara, Timur dan dari Selatan yang kesemuanya menuju ke halaman tengah. Keunikan yang kedua adalah halaman dalam yang merupakan tempat yang tersuci justru letaknya lebih rendah dari halaman tengah dan luar. Tempat suci ini dikelilingi oleh hutan yang dihuni oleh sekelompok kera yang dianggap keramat. Disamping itu pula terdapat sekelompok kalong yang hidup bergantungan di dahan-dahan pohon kayu yang besar dan sewaktu-waktu beterbangan, merupakan suatu atraksi yang sangat menarik bagi wisatawan baik bagi wisatawan Nusantara maupun mancanegara.

Upacara piodalan di Pura ini adalah jatuh pada hari Selasa (Anggara Kasih) dau puluh hari setelah Hari Raya Galungan. Yang mana upacara dimaksud dimulai pada siang hari dan harus sudah selesai sebelum matahari terbenam. Pura ini sering pula disebut Pura Alas Kedaton atau Pura Dalem Kahyangan.

Pura Taman Sari

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar



Lingkungan Pura Taman Sari yang diantaranya terdiri dari dua buahmeru Tumpang sebelas dan meru tumpang sembilan serta dasarnya dilandasi oleh kura-kura raksasa, dikelilingi oleh kolam, dibelit oleh naga Ananthaboga, mengisahkan pada saat para dewa memutar air kehidupan (amerta) untuk kebahagiaan dan kesejahteraan
Lingkungan Pura Taman Sari terletak di Banjar Sengguhan, arah timur laut kota Semarapura, sejauh kurang lebih 500 meter, dapat dicapai dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empatsertas jalannya sudah diaspal. Tepatnya di Kelurahan Semarapura.

Pantai Kusamba

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar





Pantai Kusamba merupakan obyek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi, terletak sekitar 7 km ke arah timur dari kota Semarapura. Disamping itu, pantai ini merupakan pantai nelayan dan juga tempat pembuatan garam secara tradisional. Kita dapat menyaksikan setiap hari para nelayan yang sedang melaut mencari ikan maupun petani garam yang sedang membuat garam di pinggir pantai.
Sampan nelayan berderet di pinggir pantai di bawah pohon nyiur, begitu pula pondok-pondok pembuatan garam berjejer di sepanjang pantai, menimbulkan pemandangan yang benar-benar menarik bagi mereka yang berkunjung ke pantai tersebut. Bagi wisatawan yang sedang berkunjung ke Bali, obyek wisata ini sangat ideal untuk dipilih sebagai salah satu tujuan wisata.

Nusa penida

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar



Nusa Penida merupakan salah satu wilayah kecamatan dari empat kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung. Kecamatan Nusa Penida terdiri dari tiga pulau yaitu Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.
Di kawasan Nusa Penida terdapat beberapa obyek wisata dan tempat rekreasi . Rekreasi wisata tirta yang sangat menarik untuk dinikmati adalah wisata bahari dengan terumbu karangnya yang indah dengan jenis ikan yang beraneka ragam .

Museum Nyoman Gunarsa

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar



Museum ini terletak di jalur yang cukup strategis tepatnya di pertigaan Banda, Desa Takmung, sekitar 3 km arah Barat Kota Semarapura. Bangunan museum dengan perpaduan arsitek Bali modern.Di museum ini dipajangkan berbagai lukisan klasik Bali baik dari peninggalan zaman dahulu maupun yang baru hasil karya dari pemiliknya I Nyoman Gunarsa.

Monumen Puputan Klungkung

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar




Tugu atau bangunan ini menjulang tinggi setinggi 28 meter dari alas/dasar bangunan di tengah-tengah kota Semarapura berbentuk Lingga-Yoni yang dibangun pada areal seluas 123 meter persegi, diberi nama Monumen Puputan Klungkung yang peresmiannya dilakukan oleh Bapak Menteri Dalam Negeri pada tanggal 28 April 1992. Seluruh bangunan monumen tersebut dibuat dengan batu hitam sehingga selaras dengan makna filsafat Hindu yaitu puputan atau perang habis-habisan yang dilakukan oleh putra-putri terbaik kerajaan klungkung bersama-sama dengan rakyatnya. Monumen puputan Klungkung terletak ditengah-tengah Kota Semarapura sehingga mudah dicapai dengan baik dari arah Denpasar, Besakih, Candi Dasa, karena berdiri di pinggiran jalur lalu lintas yang ramai. Letak monumen Puputan Klungkung sangat strategis karena berdekatan dengan Kertha Gosa/Taman Gili, Pusat Pertokoan, Pasar Tradisional dan Kantor Pemerintah.

Kertagosa

// by bali paradise island // Label: // 0 komentar



Kertagosa adalah kompleks bangunan kuno yang didirikan pada masa pemerintahan Raja Klungkung pertama, Dewa Agung Jambe, pada abad ke-17. Dewa Agung Jambe adalah putera ke-2 dari Dalem Dimade, raja terakhir di kerajaan Gelgel yang juga disebut Suweca Pura. Setelah Dewa Agung menjadi raja Klungkung, maka dia membuat istana (puri) Klungkung yang diberi nama Semara Pura yang mempunyai makna “tempat cinta kasih dan keindahan”. Di puri inilah terdapat kompleks Kertagosa yang terdiri dari dua bangunan pokok, yaitu bangunan Taman Gili1 dan bangunan Kertagosa.

Bangunan Kertagosa pada zaman dahulu mempunyai beberapa fungsi, di antaranya adalah: (1) sebagai tempat persidangan yang dipimpin oleh raja sebagai hakim tertinggi; (2) sebagai tempat pertemuan bagi raja-raja yang ada di Bali; dan (3) sebagai tempat melaksanakan upacara Manusa Yadnya atau potong gigi (mepandes) bagi putera-puteri raja.

Pada masa pemerintahan Raja Dewa Agung Putra Djambe Belanda melakukan penyerangan secara besar-besaran (selama tiga hari). Penyerangan itu mengakibatkan Puri Semara Pura hancur. Hanya ada beberapa bangunan yang tersisa antara lain bangunan Kertagosa, Taman Gili dan Pemedal Agung (pintu gerbang Puri). Dalam penyerangan yang kemudian dikenal sebagai “Persitiwa Puputan Klungkung” ini (28 April 1908) Dewa Agung Putra Djambe dan para pengikutnya gugur.

Setelah dikuasai oleh Belanda, Kertagosa tetap difungsikan sebagai balai sidang pengadilan. Pada tahun 1930 lukisan wayang yang terdapat di Kertagosa dan Taman Gili direstorasi oleh para seniman lukis dari Kamasan. Dalam restorasi tersebut, lukisan yang menghiasi langit-langit bangunan yang semula terbuat dari kain dan parba diganti dan dibuat di atas eternit, lalu dibuat lagi sesuai dengan gambar aslinya. Restorasi lukisan terakhir dilakukan pada tahun 1960.

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified